Kamis, 08 Maret 2012

Fissura Ani


Askep Teoritis

2.1 Definisi

“Fissura Anus atau fissure ani merupakan robekan di dinding lubang dubur”.( dr Budi Setyadi SpB, Spesialis bedah RS Surabaya International).
“Fissura Ani merupakan retaknya pada dinding anus yang disebabkan oleh peregangan akibat lewatnya feses yang keras”.(Fatofisiologi konsep klinis proses penyakit edisi 6,halaman 468)
“Fissura Anus (Fissure in ano, Ulkus anus) merupakan suatu robekan atau luka dengan nanah pada daerah anus dekat perbatasan dengan kulit, luka sering terjadi pada bagian belakang walau terkadang – lebih jarang – juga dapat ditemukan pada bagian depan, lebih jarang lagi pada bagian samping (bila terjadi harus dipikirkan penyebab penyakit lain)”. (Dr.Heru Wiyono,SpPD)
“Fissura ani merupakan luka epitel memanjang sejajar sumbu anus, biasanya tunggal & terletak di garis tengah posterios (>90%)”. (Departemen bedah)


2.2 Etiologi

Fissura ani disebabkan oleh Idiopatik,iritasi akibat diare,Penggunaan laksans, Cidera partus, Iatrogenik, Inflamatory bowel diseases, Sexually transmitted disease tetapi lebih umum lagi di sebabkan cedera karena buang air besar yang keras dan besar.
Fissura menyebabkan otot melingkar (sfingter) dari anus mengalami kejang dan hal ini akan menyulitkan penyembuhan. Otot polos yang melingkari dubur berfungsi sebagai katup penutup sehingga kotoran bersifat padat, cair dan gas tidak keluar. Otot ini bersifat involunter, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh kehendak kita. Dalam keadaan duduk lama atau stress akan bertambah tegang, bila kemudian terdapat gangguan buang air besar akan mempermudah timbulnya luka pada selaput lendir.
Pada selaput lendirdekat perbatasan dengan kulit banyak terdapat saraf perasa (sensorik), sehingga bila ada luka kecil saja akan menyebabkan rasa sakit. Kemudian terjadi lingkaran setan (circulus vitiosus), otot polos semakin menegang dan pasien menjadi semakin takut untuk buang air besar sehingga menahan untuk BAB. Pada akhirnya pasien semakin menahan buang air besar , kotoran semakin keras dan luka semakin luas. Secara epidemiologi lebih banyak terjadi pada wanita, mungkin karena wanita lebih sering mengalami sembelit.

2.3 Patofisiologi
  • Keighley membagi fissura ani menjadi:
1.     Fissura ani primer
-        Akut
-        Kronis
2.     Fissura ani sekunder
  • Fissura ani primer tampak sebagai suatu superficial ulcer pada mukosa anal di bawah linea dentata,apabila letaknya lebih ke proksimal hampir dapat dipastikan merupakan fissura ani sekunder akibat penyakit lain.
  • Apabila feces yang keras melewati anal canal →akan terjadi perenggangan dan merobek mucosa anal.
  • Fissura ani biasanya terjadi pada bagian anterior dan posterior→di duga daerah ini merupakan daerah lemah.→ketika feses melewati anal canal, massa akan disalurkan ke bagian anterior dan posterior oleh karena adanya otot pada bagian lateral.
  • fiFissura akan meningkatkan kontraksi internal anal sphincter dan meningkatkan tekanan istirahat pada anal canal.→peningkatan tekanan menyebabkan iskemia pada area disekitar fissura.→adanya spasme yang berulang pada anal canal dan adanya iskemia yang berlanjut akan menyebabkan fissura menjadi kronis oleh karena ulkus yang tidak dapatsembuh.
  • Dasar fissura ani akut
→merupakan suatu lapisan tipis putih yang melapisi jaringan ikat submucosa dan otot longitudinal,yang menyebar dari intersphinteric groove kemudian melapisi otot sirkular sphincter interna.
·       Sedangkan dasar dari fissura ani kronis
→tampak serat otot sphincer interna.
·       Pada fissura ani akut
→ulkus tampak berbatas tegas,tidak terdapat indurasi,odema atau kavitasi.
·       Pada  fissura ani kronis
→tampak tepi ulkus mengalami indurasi dan apabila proses berlanjut ulkus akan bertambah luas dan bagian luar tampak odematous oleh karena adanya obstruksi lymphatik,skin tag dan hypertropi papila anus dapat di temukan dalam keadaan fissura ani kronis.
·       Infeksi dapat terjadi dan dapat menyebar ke atas menimbulkan abses submukosa atau intersphincteric abses atau ke bawah menjadi perianal abses di bawah skin tag.
·       Adanya perianal abses yang persisten dapat menimbulkan fistula superficial yang berjalan dari bagian bawah fissura dan keluar pada skin tag.
·       Fissura ani sekunder disebabkan  krena beberapa kelainan patologis seperti Crohn’s disease, tuberkulosa anus, AIDS, atau setelah tindakan operasi pada daerah anus.
·       Fissura ani akibat komplikasi Crohn’s disease atau tuberkulosa biasanya tidak terasa nyeri.
      2.4 Tanda & gejala
1.     Sakit yang parah akibat pergerakan usus
2.     Pendarahan selama atau setelah BAB
3.     Anus robek
4.     Sembelit
5.     Fecal impaction
6.     Tidak nyaman saat kencing
7.     Gatal-gatal
8.     Terdapat nanah dalam anus
2.5 Komplikasi
1.     Perdarahan
2.     Anemia
3.     Incontinensia feses
4.     Strangulasi









2.6 Pemeriksaan Diagnostik
1.     Hb                                                             : 11,2 g/dl,
2.     lekosit                                           : 7500/mm
3.     LED                                                : 85 mm jam I, 105 mm jam II
4.     hapusan darah                             : normal
5.     Gula darah acak                           : 98 mg/dl
6.     ureum                                           : 35,5 mg/dl
7.     serum kreatinin                            : 0,9 mg/dl
8.     SGOT                                             : 28 mu/ml
9.     SGPT                                              : 29 mu/ml
10.  bilirubin total                               : 0,49 mg/dl
11.  bilirubin direk                              : 0,17 mg/dl
12.  bilirubin indirek                           : 0,32 mg/dl
13.  Protein total                                 : 7,9 g/dl
14.  Albumin                                        : 4,0 g/dl
15.  globulin                                        : 3,9 g/dl
16.  Pemeriksaan urine : albumin      : +1 reduksi lekosit : + (0-1) eritrosit :                                 epitel : + kristal kalsium oksalat : +.
17.  Pemeriksaan faal hemostasis      : dalam batas normal,
18.  thrombosit                                   : cukup.
19.  CEA                                               : lebih dari 100 m


2.7 Penatalaksanaan
2.7.1 Penatalaksanaan Medis

a. Non-farmakologis
Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki defekasi.
Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum, perbaikan pola/cara defekasi. Perbaikan defekasi disebut Bowel Management Program (BMP) yang terdiri atas diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku defekasi (defekasi dalam posisi jongkok/squatting). Selain itu, lakukan tindakan kebersihan lokal dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan perendaman ini, eksudat/sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan. Eksudat/sisa tinja yang lengket dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan.
b. Farmakologi
Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan gejala.
Obat-obat farmakologis dapat dibagi atas empat macam, yaitu:
1. Obat yang memperbaiki defekasi
Terdapat dua macam obat yaitu suplement serat (fiber suplement) dan pelicin tinja (stool softener). Suplemen serat komersial yang yang banyak dipakai antara lain psylium atau isphaluga Husk (ex.: Vegeta, Mulax, Metamucil, Mucofalk) yang berasal dari kulit biji plantago ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Obat ini bekerja dengan cara membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik usus. Efek samping antara lain ketut dan kembung. Obat kedua adalah laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).

2. Obat simptomatik
Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya Anusol, Boraginol N/S dan Faktu. Sediaan yang mengandung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid atau anus. Contoh obat misalnya Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.
3. Obat penghenti perdarahan
Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya vena hemoroid yang dindingnya tipis. Psyllium, citrus bioflavanoida yang berasal dari jeruk lemon dan paprika berfungsi memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah.
4. Obat penyembuh dan pencegah serangan
Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 3×2 tablet selama 4 hari, lalu 2×2 tablet selama 3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan perbaikan terhadap gejala inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps.



2.7.2 Penatalaksanaan keperawatan

1.     Jalankan pola hidup sehat
2.      Olah raga secara teratur
3.      Makan makanan berserat
4.      Hindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet
5.     Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll
6.      Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar
7.     Minum air yang cukup
8.     Jangan menahan kencing dan berak
9.     Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan
10.  Jangan mengejan / mengeden / ngeden berlebihan
11.  Jika tidak ingin pup / bab jangan dipaksa
12.  Duduk berendam pada air yang hangat
13.  Minum obat sesuai anjuran dokter









BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
        Fissura Ani merupakan suatu robekan atau luka dengan nanah pada daerah anus dekat dengan perbatasan kulit, luka sering terjadi pada bagian belakang walau terkadang - lebih jarang – juga dapat ditemukan pada bagian depan. Fissura ani secara umum disebabkan oleh cidera karena buang air besar yang keras dan besar serta disebabkan juga oleh iritasi akibat diare. Tanda dan gejala dari penyakit ini adalah anus robek, sakit akibat pergerakan usus dan terdapat nanah dalam anus. Fissura ani yang berkelanjutan akan mengakibatkan komplikasi salah satunya adalah penndarahan dan anemia. Penatalaksanaan pada penyakit ini diantaranya adalah dengan cara menjalankan pola hidup sehat, olahraga secara teratur, minum obat sesuai anjuran dokter. Namun, jika ingin lebih spesifik tahu tentang penyakit ini segera hubungi dokter spesialis.




Daftar Pustaka


M. Wilson Lorraine,dkk. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis. Jakarta: PT Sunter Agung Podomoro.
aangcoy13.blogspot.com/2011/12/askep-fisura-ani.html
indonesiaindonesia.com/f/7518-fissura-ani-terjadinya/
penyakitdalam-internis.blogspot.com/2009/12/fissura-ani.html
webpustaka.com/informasi/askep-teoritis-fisura-ani/
www.ahliwasir.com/products/29/0/anus-fisura-diagnosa-treatment/

8 komentar:

  1. Info yang menarik. Sekadar berkongsi maklumat, luka juga boleh menjadi cepat sembuh sekiranya ia disapu dengan krim yang mengandungi VItamin A dan D.

    BalasHapus
  2. saya selalu memberi NFS untuk pasien saya...dan alhamdulillah sembuh dalam 1 bulan

    BalasHapus
  3. Trims dr yusuf atas info nya.. kalo boleh tahu NFS obat apa ya dok.

    BalasHapus
  4. Saya dua kali operasi fissura in ani.
    Operasi pertama berhasil bagusis sekitar empat tahun kemudian karena gejala yang sama saya operasi kedua.
    Sekarang, yaitu sesudah 15 tahun timbul gejala seperti dulu, habis pup keluar sedikit sekali cairan sampai flek ke celana dan dipermukaan sekeliling anus bagian luar terasa bengkak.
    Istirahat tiduran satu jam semua keluhan hilang.
    1) Bolehkah saya langsung pakai obat Ardium 500 mg dan plasebo menurut dosis yang dokter sampaikan?
    2) Pernah keluar darah tapi rasanya kok bukan karena robek sepertinya rembesan kecil pembuluh darah halus yang pecah. Apakah ini perlu di operasi?.
    Terima kasih dr.Budi atas jawabannya ditengah kesibukan dokter.

    BalasHapus
  5. 2-3 bulan pasti sembuh....silahkan hub saya di 085361675232/bbm 7cb2b113 tidak melayani sms

    BalasHapus
  6. YANG MAU KONSULTASI DAN BROBAT HARAP VIA TLP ATAU WA... SEMOGA PENGOBATAN YG SAYA TERAPKAN NANTI NYA KEPADA ANDA BISA MEMBANTU KESEMBUHAN SAUDARA SEKALIAN INSYAH ALLAH ... NO YANG DAPAT ANDA HUB 085361675232

    BalasHapus
  7. Semoga dr sehat selalu dan bisa membantu menyembuhkan orang banyak amin...

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus